Senin, 22 Oktober 2012

Mobil Murah Salah Satu Penyebab Kemacetan


Alat transportasi seperti mobil di jaman sekarang bukanlah barang yang mahal karena dengan modal yang tidak terlalu besar kita dapat membeli mobil. Banyak perusahaan yang menawarkan jasa kredit pembelian mobil dengan DP murah dan cicilan dengan tingkat bunga yang sangat rendah. Dengan tawaran seperti itu masyarakat tergiur dan berkeinginan untuk membeli sebuah mobil. Banyak perusahaan otomotif mengeluarkan mobil dengan harga murah. Mobil murah memang menjadi idaman setiap orang  karena kebutuhan akan kendaraan yang murah memang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, banyak diantara mereka yang menginginkan sebuah kendaraan yang aman,nyaman namun bersahabat dengan isi dompet mereka.
Dengan adanya mobil murah sebentar lagi akan memenuhi jalan-jalan di Indonesia terutama di Jakarta yang tingkat kemacetannya sudah begitu parah. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian Pekerjaan Umum Setiabudi Albamar memperkirakan tahun 2014 Jakarta akan stuck karena jumlah kendaraan telah melebihi kapasitas jalan. Data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memperlihatkan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta hingga 2011 sudah mencapai 13.347.802 unit. Jumlah tersebut terdiri dari mobil penumpang sebanyak 2.540.000 unit, mobil muatan atau truk 581.000 unit, bus 363.000 unit, dan sepeda motor 9.861.451 unit. Ditlantas memprediksi pertumbuhan kendaraan pada tahun 2012 sekitar 10%-12%. Ironisnya saat ini panjang jalan di Jakarta hanya 7.208 kilometer. Padahal ekbutuhan jalan sampai tahun ini sepanjang 12.000 kilometer. Jika sistem transportasi tidak segera dibenahi lalu lintas di Jakarta pada 2014 akan mandek.
Tidak hanya mengakibatkan macet saja tetapi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan segera terkuras karena mobil-mobil murah ini dikhawatirkan akan mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi premium dalam jumlah cukup besar. Realisasi konsumsi BBM bersubsidi hingga Agustus lalu sudah mencapai 29,32 juta kiloliter. Padahal kuota BBM bersubsidi pada APBN-P 2012 dipatok sebesar 40.000.000 kiloliter. Artinya, jatah hanya tinggal 10.000.000 kiloliter.
Dengan kejadian seperti diatas apa yang seharusnya pemerintah lakukan? Menurut saya sebaiknya pemerintah mengambil tindakan tegas dalam menangani masalah ini, salah satu contohnya adalah menaikkan tarif parkir, menaikkan pajak kendaraan bermotor yang nantinya pajak tersebut dapat digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana jalan raya maupun transportasi umum dan pemerintah lebih memperketat peraturan bagi para pengusaha otomatif untuk membuat mobil dengan harga murah khususnya mobil pribadi.


sumber :  http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1908034/bahaya-mobil-murah


Nama : Anggraini D.W
NPM : 20210848
Kelas : 3EB10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar