Minggu, 23 Januari 2011

Manfaat Vitamin D Tidak Hanya untuk Tulang

Selama ini kita mengenal vitamin D hanya bermanfaat untuk tulang, padahal ada banyak manfaat dari vitamin yang larut dalam lemak ini.


Untuk menjamin kesehatan tulang, tidak hanya dibutuhkan kalsium, namun diperlukan juga vitamin D, karena vitamin D bertanggung jawab membawa kalsium dari saluran cerna ke tulang. Sebanyak apapun Anda mengonsumsi kalsium jika tidak disertai dengan ketersedian vitamin D yang memadai di dalam tubuh, kalsium tidak optimal untuk kesehatan tulang.
Diperkirakan di seluruh dunia, sekitar 1 juta orang mengalami kekurangan vitamin D, kondisi ini jika terus dibiarkan tentu dapat mengakibatkan masalah, baik pada tulang atau organ tubuh lainnya.
Di dalam tubuh fungsi vitamin D membantu penyerapan dan mempertahankan kalsium serta fosfor. Kedua mineral tersebut sangat berperan dalam metabolism tulang. Selain itu vitamin D juga berperan dalam system kekebalan tubuh.
Vitamin D diketahui jiga berperan dalam membantu mencegah beberapa jenis kanker. Sebut saja kanker usus besar (kolon), kanker prostat. Meski tidak terlalu signifikan, kecukupan vitamin mengurangi resiko seranganjantung dan penyakit diabetes.
Apakah perlu mengonsumsi suplemen vitamin D ?
Untuk menjawab pertanyaan ini, sebelumnya harus dipahami kebutuhan vitamin D hatian. Tiap orang berbeda, misalnya untuk usia 0 hingga 50 tahun dibutuhkan kira-kira 200 iu (50mcg), antara 50-70 tahun sekitar 400 IU (100mcg), sedangkan diatas 70 tahun, dibutuhkan sekitar 600 IU (150mcg). Dosis maksimal dalam sehari adalah 2000 IU.
Jika diperkirakan asupan makanan yang mengandung vitamin D kurang dari jumlah yang diperlukan, tidak ada salahnya mengonsumsi suplemen vitamin D agar terhindari efek samping kekurangan vitamin D.

Sumber Vitamin D
Dalam bentuk suplemen yang tersedia saat ini, vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol). Bentuk D3 memiliki kelebihan, karena lebih efektif sehingga dosis yang dibutuhkan lebih sedikit. Selain itu efek samping yang ditimbulkan juga lebih sedikit dibandingkan dengan jenis D2.
Vitamin D3 juga lebih alamiah dibandingkan dengan vitamin D2, karena jenis ini merupakan hasil prodiksi tubuh setelah terpapar oelh sinar matahari. Produk D2 biasanya merupakan hasil produksi dari jamur yang sudah mengalami radiasi.
Sumber makanan yang emngandung vitamin D diantaranya keju, ikan salmon, telur, susu dan daging sapi. Selain itu paparan sinar matahari juga dapat mengubah vitamin D inaktif menjadi aktif di dalam tubuh.

Masalah kekurangan vitamin D
Defisiensi vitamin D mengakibatkan penyerapan aklsium hanya 15% sangat jauh berkurang. Meskipun asupannya memadai, namun gangguan penyerapan mengakibatkan masuknya kalsium ke dalam tulang terganggu, akibatnya rentan mengalami osteoporosis. Kurangnya vitamin D mengakibatkan ganguan system kekebalan. Penyakit diabetes dan gangguan jantung ditenggarai juga memiliki kaitan dengan kondisi ini.
Kelemahan otot juga merupakan efek samping yang dapat terjadi. Beberapa penelitian menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah di dalam tubuh ternyata memiliki hubungan dengan angka kejadian kanker usus besar, kanker payudara dan kanker prostat. Hal ini yang perlu dipahami bahwa kekurangan vitamin D bukan merupakan hal sepele.
Untuk mengetahui seberapa banyak kandungan dalam vitamin D, pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah 25 (OH)D atau tes kalsidol. Kadar normalnya di dalam tubuh antara 40 dan 65 ng/mL, sedangkan U.S National Institutes of health memberikan catatan bahwa kadar 25 (OH)D lebih dari 30 ng/mL merupakan jumlah yang optimal bagi tubuh.

Jika kadarnya berlebihan
Hingga saat ini belum didapatkan masalah serius akibat kelebihan vitamin D. Sebuah penelitian emnemukan bahwa kondumsi vitamin D hingga 10.000 IU perhari selama 5 bulan tidak menimbulkan efek serius. Dalam beberapa penelitian diketahui, kelebihan vitamin D mengakibatkan kadar kalsium dan fosfat emningkat di dalam darah. Kondisi ini pada akhirnya malah dapat mengakibatkan efek osteoporosis bagi tulang.
Gejala yang terjadi akibat kadar kalsium tinggi di dalam darah (hiperkalsemia), diantaranya rasa mual, muntah, kemudian urin menjadi lebih banyak (poliuri), rasa haus yang berlebihan, hingga mengakibatkan gangguan kesadaran. Jika terjadi keluhan tersebut, maka penggunaan suplemen vitamin D atau kalsium dihentikan untuk menghindari efek samping yang lebih parah.

2 komentar: