Judul : KEDUDUKAN DAN KIPRAH KOPERASI
DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN UMKM
DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN UMKM
Oleh : Slamet Subandi
Abstrak
Unability of cooperative to be the solution of the mainstay institution of SMEs empowerment
was not because of the wrong basic concept of cooperative institution but it was because
of development approach which is directly influenced by political policy and economy of
the world. Globalization is one of the factor which should encourage cooperative development
(it is a challenge so that SMEs group to be united in the frame of enhancing the scale of business
and e iciency), nevertheless its tendency becomes a constraint to the sustainability
of cooperative development.
I. Pendahuluan
Keinginan menciptakan kesejahteraan seluruh anggota masyarakat dalam bentuk
pemberdayaan ekonomi rakyat melalui perkuatan UMKM sudah diikrarkan
sejak awal masa kemerdekaan dan untuk itu telah dilakukan berbagai program
pembangunan, walaupun sampai sekarang ini masih ada sekelompok masyarakat
yang tergolong miskin. Belum optimalnya keberhasilan pembangunan ekonomi dari
rezim ke rezim yang lain nampaknya tidak terlepas dari konsepsi dasar pembangunan
yang belum sepenuhnya mengutamakan kepentingan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Indikator dari kondisi tersebut antara lain terlihat dari semakin menyurutnya peranan
koperasi dalam pembangunan ekonomi.
Memang banyak kegiatan yang dilakukan oleh koperasi belum mencapai keberhasilan
seperti yang dilakukan oleh badan usaha lainnya, tetapi dalam hal ini perlu
dipertimbangkan juga banyaknya faktor yang dapat mendorong atau menghambat
kegiatan usaha koperasi, Faktor-faktor tersebut antara lain, sebagian pengelola
koperasi belum memiliki kepekaan bisnis (sense of bisnis), karena pada awalnya mereka
memang bukan orang-orang profesional. Demikian juga jaringan bisnis koperasi dapat
dikatakan hampir tidak berperan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kondisi
lingkungan ekonomi dan profesionalisme. Demikian juga faktor lingkungan (eksternal)
yang berkaitan dengan masalah kebijaksanaan pemerintah, serta lingkungan usaha
ekonomi yang dibangun oleh banyak pelaku usaha lainnya, tidak dapat diharapkan
berperan untuk mendukung keberhasilan koperasi.
II. Kedudukan dan Kiprah koperasi dalam era Tahun 2000-an
1. Kedudukan koperasi dalam Sistem perekonomian Nasional
Ketidakmampuan koperasi untuk menjadi solusi kelembagaan andalan
pemberdayaan UKM bukan karena konsepsi dasar kelembagaan koperasi yang salah,
tetapi lebih banyak disebabkan oleh komitmen politik dan pendekatan pembangunan,
yang secara langsung dipengaruhi oleh politik dan perekonomian dunia. Kondisi
globalisasi merupakan salah satu faktor yang seharusnya mendorong pengembangan
koperasi (tantangan agar kelompok UKM bersatu dalam rangka meningkatkan
skala usaha dan efisiensi), bahkan sekarang sebaliknya menjadi kendala
menghambat kelangsungan pengembangan koperasi. Hal ini terkait nampaknya terkait
juga dengan pola pembangunan koperasi yang mengedepankan aspek usaha
dan indikator keberhasilan kuantitatif, yang tidak mendukung kebersamaan dalam
koperasi.
koperasi.
III. Solusi Pemberdayaan Koperasi
Solusi yang diperlukan untuk memberdayakan koperasi sekarang ini adalah
adanya komitmen yang kuat dan sekaligus upaya nyata dari pihak pihak terkait
khususnya pemerintah, gerakan koperasi dan lembaga koperasi untuk melakukan
pembenahan dalam rangka pemurnian dan revitalisasi kegiatan usaha serta
penguatan pembiayaan koperasi. Alternatif pemurnian kelembagaan koperasi
dapat dilakukan dengan; a) memperbaiki dan melengkapi aturan perundang-undangan
(mempercepat proses penyusunan dan pengesahan RUU per koperasian);
b) Melakukan penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan kepada anggota
pengurus dan Pembina koperasi dengan materi dan metoda yang tepat, agar
mereka benar-benar mengetahui dan mengerti koperasi secara utuh (Koperasi
yang genuine); c) Melakukan sosialisasi/promosi melalui media yang tepat terarah
dan terencana serta berkesinambungan; d) Menyusun standar dan metoda yang
tepat bagi mata ajaran koperasi untuk mendukung kaderisasi koperasi ditingkat
pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi serta; e) Menyerahkan sebagian
besar tugas dan tanggung jawab pembinaan dan pengembangan koperasi kepada
gerakan koperasi sendiri.
IV. PENUTUP
Sebagai bagian dari kehidupan bangsa pembangunan koperasi tidak terlepas
dari pengaruh perubahan yang terjadi di berbagai aspek kehidupan, baik aspek ekonomi,
sosial, budaya, hankam ataupun aspek-aspek lainnya. Realita memperlihatkan bahwa
perkembangan koperasi semakin redup, antara lain disebabkan perubahan kebijaksanaan
pemerintah sebagai
perkembangan koperasi semakin redup, antara lain disebabkan perubahan kebijaksanaan
pemerintah sebagai
tuntutan dari era globalisasi. Kebijakan moneter semakin memperlemah koperasi/UKM untuk
mengakses sumber permodalan. Bank bukan lagi menjadi agen development. Pemilikan
BUMN oleh perusahaan asing bukan lagi hal yang aneh. Subsidi kredit
untuk UKM dan koperasi semakin dikurangi. Jika koperasi hanya dijadikan sebagai
sebuah alternatif kelembagaan dalam mendukung pemberdayaan UMKM, sedangkan
diketahui bahwa koperasi memiliki banyak keunggulan dalam mendukung pemberdayaan
ekonomi kelompok-kelompok miskin, maka perlu dipikirkan adanya opsi lain. Namun
demikian dalam pemilihan opsi seharusnya koperasi dinyatakan sebagai suatu sistem
kelembagaan yang dengan kriteria-kriteria tertentu dapat menjadi soko guru
perekonomian nasional, yang dibangun oleh sebagian besar rakyat yang tergolong dalam kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, (2006). Kumpulan hasil-hasil Workshop Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM. Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Koperasi dan UMKM
(laporan sementara belum diterbitkan).
Surya Dharma Ali, (2007). Komitmen Pemberdayaan UMKM dan Koperasi.
Disampaikan pada Seminar Prospek Usaha Kecil dan Menengah, Lembaga
Usaha Pengembangan Masyarakat Jakarta.
Nasution Muslimin, (2001). Koperasi, Konsepsi Pemikiran dan Peluang Pembangunan
Masa Depan Bangsa.
-------------- , (1996). Membangun Koperasi Sebagai Wahana Efektif Untuk
Memberdayakan Perekonomian Rakyat. Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Jakarta.
Ibnu Soedjono. Et.al, (1996). koperasi Di Tengah Arus Liberalisasi Ekonomi.
FORMASI, Jakarta
Nama Kelompok :
ANGGRAINI DESTI WULANDARI (20210848)
KARIMAH PATRYANI (23210835)
MAY PUSPITA SARI (29210044)
NUR FADHILLAH (25210123)
RAHMI ISMAYANI (25210588)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar