1. Menurut Presiden Soeharto sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi koperasi… bahwasanya pada saat sekarang bila belum menggunakan sistem tersebut, hal ini hanya bersifat sementara tetapi bila akan melaksanaakn sistem ekonomi koperasi secara penuh…”
A.Sejarah Sistem Perekonomian Indonesia
Tanggal 14 Agustus 1950 adalah tanggal kembalinya Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan setelah mendapat pengakuan kemerdekaannya. Sejak saat itu, untuk memperbaiki keadaan perekonomian dalam negeri, berbagai sistem, cara dan kebijaksanaan telah ditempuh. Hal itu ditunjang pula dengan kenaikan ekspor Indonesia sebagai akibat adanya “Korea Boom”.
Kemudian setelah Republik Indonesia kembali sebagai negara kesatuan, pemerintah menyusun program yang disebut 'Program Banteng”. Tujuannya untuk menciptakan pegusaha pribumi Indonesia dengan mengeluarkan perundang-undangan untuk menunjang kredit. Pada tahun 1951, pemerintah menyusun Rencana Urgensi Perekonomian (RUP) yang disebut dengan “Sumitro-Plan”. Kemudian dilajutkan dengan Rencana Lima Tahun Pertama (1955-1960). Program yang tercemin dalam Rencana Lima Tahun Pertama tersebut masih bersifat indikatif, namun sifatnya lengkap dan menyeluruh, dengan pemikiran luas dan terinci dalam tiga jilid.
Dalam pelaksanaannya, Rencana Lima Tahun Pertama (1955-1960) mengalami kegagalan karena beberapa hal, kemudian dilanjutkan dengan Rencana Delapan Tahun. Sebagaimana dengan nasib Rencana Lima Tahun Pertama yang mengalami kegagalan, Rencana Delapan Tahun pun telah mengalami kegagalan.
B.Faktor yang mempengaruhi Sistem Ekonomi Indonesia :
Apabila kita mempersoalkan sistem ekonomi Indonesia, maka elemen-elemen yang dapat dimasukkan ke
dalam batas sistemnya yang mempunyai peranan penting ialah :
1. 1. Pranata ekonomi antara lain terdiri dari :
a) Koperasi/KUD
b) Badan usaha milik Negara
c) Badan usaha swasta
d) Badan usaha campuran/patungan
2. 2. Sumber daya ekonomi :
Segala kekayaan yang ada yang dapat menunjang kelangsungan hidup sistem ekonomi
3. 3. Faktor-faktor produksi, terdiri dari :
a) Tenaga manusia
b) Alam dan tanah
c) Pembiayaan/modal
4. 4. Lingkungan ekonomi, yaitu elemen-elemen di luar ekonomi tetapi sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi misalnya pengetahuan teknik, faktor agama, kebudayaan, kehiduapan sosial dan lainnya
5. 5. Organisasi yuridis serta sosial masyarakat disini adanya partisipasi aktif dari pemerintah dan masyarakat. Organisasi yuridis dapat diartikan sebagai subjek ekonomi secara formal, antara lain peranan pemerintah, Pancasila, UUD 1945 GBHN/peraturan-peraturan yang mempunyai peranan penting dalam sistem ekonomi Indonesia, sehingga dengan jelas dapat memberi warna member ciri-ciri tentang ekonomi Indonesia
Elemen-elemen “luar” yang dianggap berada di luat sistem-sistem ekonomi Indonesia adalah misalnya :
1. Pemerintah 4. GBHN
2. Pancasila 5. Keadaan/kondisi politik
3. UUD 1945 6. Kepastian hokum
7.Masyarakat dalam arti luas
Kalau kita lihat sistem ekonomi, maka sistem ekonomi Indonesia sebenarnya bukan merupakan sistem ekonomi kapitalis, dan bukan pula merupakan sistem ekonomi komunis pernyataan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan, kalau bukan kapitalis atau komunis lalu sistem-sistem ekonomi Indonesia bagaimana seharusnya? Memberi jawaban pernyataan ini bukan pekerjann yang mudah, karena dalam pertanyaan tersebut dituntut pengetahuan mengenai sistem ekonomi kapitalis, komunis sosialisme dan pengetahuan serta keyakinan terhadap sistem ekonomi Indonesia.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, pemilikan dan pengelolaan alat-alat produksi oleh Negara dirasakan perlu, karena didorong oleh berbagai faktor yang lebih luas dan kompleks sifatnya. Faktor-faktor tersebut antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :
1. 1. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dimana terjadi kegagalan pasar bila hanya mengharapkan usaha dari pengusaha swasta
2. 2.Untuk memenuhi kebutuhan masyrakat yang sifatnya kolektif dan yang diperlukan demi ketahanan Negara
3. 3. Untuk menjamin agar seluruh kegiatan-kegiatan ekonomi dapat berjalan seperti yang telah dirumuskan sebelumnya
Dari uraian diatas, kita mendapat gambaran bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam sistem ekonomi Indonesia dapat menghasilkan distribusi pendapatan secara tidak merata.
Sovie Niam,“Sistem Ekonomi Indonesia”,Jakarta,Karunika Jakarta Universitas Terbuka, 1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar