Menurut Prof.Trimurni Abidin, Drg.Sp.KG(K),M.Kes dari Departemen Ilmu Konsevasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan, gigi sensitif menunjukan adanya hipersensitif dentin, yaitu terbukanya dentin (lapisan dibawah email) akibat menipisnya email dan atau turunnya gusi. Kondisi ini akan membuat rangsangan makanan dan minuman langsung mengenai dentin dan diteruskan ke syaraf gigi. Dan akhirnya timbul rasa nyeri yang singkat dan tajam. Gigi yang paling rentan terhadap hipersensitif dentin adalah taring, geraham kecil atas, geraham serta gigi seri.
Berdasarkan riset yang dilakukan Universitas Padjajaran bersama satu merk pasta gigi di empat kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan menunjukan 65% dari masyarakat memiliki keluhan gigi sensitif. Mirisnya lagi, separuh dari penderita mengabaikan masalah gigi ini. Padahal gigi sensitif bukan permasalahan sepele, apabila dibiarkan akan terjadi sakit berkepanjangan, sampai pada kematian gigi. Gigi sensitif juga bisa menyebabkan masuknya bakteri ke leher gigi yang terbuka, dan akhirnya dapat menyebabkan penyakit sistermik seperti ginjal dan jantung.
Maka itu, mari atasi gigi sensitif dengan melakukan langkah perawatan gigi sensitif yang tepat, seperti berikut :
Kenali penyebabnya
Menurut prof.Trimurni, cara menganggulangi gigi sensitif tergantung pada kasusnya. Bila penyebabnya adalah kerusakan tumpatan atau tambalan, maka perbaikilah tumpatan tersebut. Bila disebabkan kesalahan menyikat gigi, maka perlu melakukan pemilihan sikat gigi dan cara menyikat gigi yang baik.
Sebetulnya ada banyak faktor pemicu lain timbulnya gigi sensitif ini seperti karies, chipped teeth atau gigi yang sompel, faktur pada restorasi atau tambalan gigi, beberapa bahan tambalan dan cracked tooth syndrome hingga gigi yang retak akibat dari mengunyah yang tidak seimbang.
Selain itu, penyebab gigi sensitif juga disebabkan karena sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang asam atau terlalu manis, kebersihan mulut yang buruk, kebiasaan menyikat gigi yang salak, penumpukan plak, pengikisan email dan tindakan pemutihan gigi atau bleaching yang berlebihan.
Pilih pasta gigi yang tepat
Perawatan reguler di rumah merupakan langkah berikutnya dalam menyiasati gigi sensitif. Perawatan mencakup menyikat gigi yang baik dengan pasta gigi yang tepat. Penggunaan pasta gigi yang mengandung gara-garam potassium atau potassium citrate, karena kandungan ini dapat melakukan penetrasi ke tubulus dentin sehingga terjadi depolarisasi ujng-ujung syaraf gigi yang menurunkan rasa ngilu. Selain itu kombinasi zinc dan triclosan juga dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya berbagai masalah gusi yang dapat memicu timbulnya gigi sensitif.
Konsultasi ke dokter gigi
Dari 65% penderita gigi sensitif yang diteliti, hanya seperempatnya saja yang memiliki inisiatif ke dokter. Sebenernya, kita harus mengerti kapan waktu yang tepat bagi kita berkunjung ke dokter gigi. Terkadang, gigi sensitif disebabkan adanya kerusakan yang membutuhkan bantuan dokter segera. Dokter gigi akan menemukan penyebab utama keluhan gigi sensitif kita, kemudian segera memperbaiki gigi yang bermasalah tersebut, seperti penambalan ulang atau memperbaikik kelainan struktur jaringan keras gigi seperti karies, erosi dan abrasi.
Terapkan pola makanan seimbang
Menurut ahli gizi Dr.Diana F.Suganda M.Kes gaya hidup tau pemilihan makanan sehari-hari ikut memengaruhi kesehatan gigi. Seseorang dengan kebiasaan menyantap makanan asam seperti jeruk, tomat dan acar kan mudah terserang gigi sensitif. Bahkan makanan-makanan yangmengandung karbohidrat seperti nasi misalnya, lambat laun memicu erosi gigi. Minuman yang emngandung soda atau berkarbonasi, jus buah terutama jus jeruk serta minuman penambah energi juga mesti dikurangi karena berpotensi merusak lapisan email gigi.
Saran Dr.Diana dalam mencegah timbulnya keluhan gigi sensitif adalah dengan menerapkan pola makanan yang baik dan aman. Misalnya mengkonsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan produksi air liur. Disarankan pula mengkonsumsi gizi seimbang, kaya gandum murni, disamping komposisi nutrisi yang mengandung kalsium, fosfat dan protein seperi keju untuk proses reminalisasi, karena hal itu akan menambah jumlah air liur, menetralkan asam sehingga gigi terlindungi. Reminalisasi juga menghambat bakteri plak yang mengurangi jumlah bakteri, dan produksi asampun berkurang.
Tips Cegah Gigi Sensitif
Agar tetap nyaman saat menikmati santapan favorit, sebaiknya ikuti beberapa saran dari pakar gigi Drg.Ratu Mirah Afifah,GCClintDent.,MSDc seperti berikut :
- Hilangkan kebiasaan buruk menggosok gigi dengan tekanan keras dan gerakan kiri kanan
- Sikat gigi di waktu yang tepat, yaitu kurang lebih 20 menit setelah makan. Selepas makan kondisi mulut masi asam, penyikatan akan meruntuhkan email yang berperan sebagai pelindung gigi
- Gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat sesuai dengan ukuran mulut sehingga bisa menjangkau daerah yang sulit
- Hindari penggunaan sikat gigi yang bulu sikatnya sudah rusak, ganti sikat gigi apabila bulu sikat sudah mulai tidak beraturan karena dapat melukai gusi
- Bersihkan gigi pada seluruh permukaan gigi sampai ke celah-celah gigi dan saku gusi
- Lakukan pijatan gusi untuk memperlancar peredaran darah. Caranya, sikat gigi bagian atas dari atas gusi ke arah bawah (gigi), dan sikat gigi bagian bawah yang dimulai dari bagian bawah gusi ke arah atas (gigi), atau biasa disebut teknik "merah putih"
- Hindari konsumsi makanan/minuman yang terlalu asam atau manis, atau yang memiliki perbedaan suhu ekstrim pada saat yang bersamaan. Termasuk makanan yang merusk gigi.
Sumber : Majalah kesehatan keluarga DOKTER KITA edisis 5- THN V - Mei 2010